Bakteri merah (BM) masih asing terdengar. Terutama bagi petani konvensional yang mengandalkan pestisida kimia untuk menekan serangan hama tanaman.

Bagi petani organik, yang mengandalkan bahan alami, mungkin sudah sering mendengar. Bahkan mungkin sudah pernah membuat biakan bakteri ini. Sekaligus aplikasi terhadap tanaman.

Apa ya BM Itu?

BM memiliki nama ilmiah Serratia Marcessence, ada juga yang menyebutnya photosinthesis baktery (PSB) karena kemampuannya melakukan fotosintesis. Merupakan salah satu spesies bakteri gram negatif dari famili enterobacteriaceae. Nama Serratia diambil dari nama fisikawan italia: Serafino dan Marcessence artinya memudar.

Bakteri warna merah ini memiliki kemampuan bergerak cepat, karena memiliki flagela. Habitatnya bisa di air, tanah,  permukaan daun, pencernaan binatang dan juga manusia.

Pigmen merah bisa sangat pekat menandakan bahwa sangat banyak koloni. Bakteri ini memiliki karakter  berlendir, oksidase negatif, mampu mereduksi nitrat. Mikroba ini mampu menghasilkan enzim D-nase, gelatinase, kitinase, Lipase, Lekininase, dan enzim Estarase.

Lebih unik lagi, Serratia bisa tumbuh dalam 2 kondisi : aerob (dengan oksigen) dan anaerob (tanpa oksigen).

Pertumbuhan yang optimum  semua strain Serratia adalah pada PH 5-9 dan pada suhu 20-37 derajat Celcius.

Cara Membuat Bakteri Merah

Membuat bakteri ini pernah kami uji coba beberapa kali. Adapun caranya sebagai berikut.

Sediakan alat dan bahan seperti ini:
1. Botol plastik bekas bening.
2. Micin
3. Telur (kalau bisa ayam kampung).
4. Air kolam ikan.

bakteri merah
(Bahan membuat BM berupa telur dan micin: dokpri)

Cara membuat:

1. Isi botol dengan air kolam ikan kira-kira 2/3 bagian. Bisa juga menggunakan air sumur. Air PDAM juga bisa asal melalui proses pengendapan kaporit hingga beberapa hari.
2. Campurkan micin 2 saset kecil dengan 1 butir telur (kuning dan putihnya) dalam wadah. Aduk hingga merata.

3. Masukkan campuran micin dan telur sebanyak 2 sendok makan ke dalam botol yang sudah diisi air kolam ikan. Sebenarnya tidak ada acuan baku berapa jumlah micin dan telur. Semakin banyak, kemungkinan jadi semakin cepat.
4. Tutup botol, bisa dirapatkan bisa tidak. Karena bakteri merah bisa hidup dalam kondisi aerob maupun anaerob.
5. Letakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
6. Tunggu beberapa minggu. Jika berhasil, maka warna air dalam botol akan berubah jadi merah. Mungkin tidak semua bisa berhasil karena banyak faktor.

bakteri merah
(Proses pembuatan BM. Warna merah sudah jadi. Warna hijau belum jadi. Foto: Dokpri)

Cara memperbanyak biakan yang sudah jadi sangat mudah. Cukup siapkan air kolam dan ditambah campuran micin dan telur secukupnya. Kemudian ditambahkan beberapa sendok biakan bakteri merah. Tutup dan letakkan di panas matahari. 2-3 hari warna hitam (akibat molase) biasanya sudah berubah jadi merah bening.

Baca tulisan cara budidaya maggot ini juga ya.

Manfaat Bakteri Merah

Serratia Marcessence dapat digunakan sebagai agen hayati untuk beberapa jenis serangga dan juga wereng padi.

Proses infeksi terhadap inang melalui oral. Masuk kedalam pencernaan, memperbanyak diri dan merusak sistem pecernaan serangga. Serangga yang terinfeksi biasanya berwarna merah setelah itu menghitam dan berbau busuk dalam beberapa hari kemudian.

Dalam beberapa tulisan, disebutkan bahwa bakteri merah pula dilaporkan bersifat patogen terhadap Spodoptera exigua, Plutella xylotella, Crocidolomia binotalis, kutu daun mangga, belalang kembara, dan Xantomonas oryzae.

Dosis Aplikasi

Bakteri merah dapat diencerkan  dengan dosis 5 -10 ml per liter air. Aplikasi pada pagi/ sore hari dan alat semprot harus bersih dari pestisida sintetis.