Beberapa hari lalu sempat ngobrol garing dengan teman dan tetangga. Obrolan ini berhubungan dengan petani, barangkali bisa dijadikan acuan dalam menjalankan profesi sebagai petani. Satu petani menggunakan lahan sempit untuk menanam sawi caisim sehingga panenan juga sedikit.  Petani kedua patungan dengan teman-temannya untuk budidaya jamur tiram putih dengan kapasitas 1500 log. Bisa dibayangkan berapa kilo perharinya jika panen dengan jumlah log 1500. Dengan perbedaan kedua petani tersebut kira-kira yang mana yang akan sukses dan yang mana yang akan tetap miskin? Simak tips menjadi petani sukses berikut.

Petani pertama sudah bertahun-tahun hanya mengandalkan lahan sempit untuk menanam sayur sawi caisim, kurang lebih lahannya hanya seluas 300 meter persegi. Pola tanam yang digunakan petani tersebut berbeda dengan petani lain pada umumnya yang langsung menanam dalam jumlah banyak sekaligus agar panenan juga banyak. Panenan banyak dianggap identik dengan uang banyak.

Petani tersebut membagi lahan menjadi petak-petak kecil semacam guludan. Cara menanam sawi bergiliran dari petak satu ke petak lainnya. Apa alasan menanam bergiliran tersebut? Tujuannya agar selalu ada yang dipanen setiap harinya meskipun hanya sedikit jumlahnya. Cara tanam yang seperti ini memiliki keuntungan di harga. Harga komoditas pertanian termasuk sayur mayur fluktuasinya tanpa batasan. Ada kalanya tinggi sekali, namun di waktu tertentu harga terjun bebas sampai tidak laku dijual. Kalau tiap hari ada panen, petani akan bisa menikmati harga jual murah, standart ataupun yang mahal sekalipun. Harga sayur murah dan mahal hanya berlangsung di waktu-waktu tertentu saja. Kebanyakan harga berada pada tingkat standart. Harga sayur murah bisa ditebus dengan harga sayur mahal. Untung yang bisa dinikmati waktu harga sayur standart. Logika saya seperti itu.

Cara memanen dan menjual petani pertama ini juga terbilang unik. Kebanyakan petani memanen sawi caisim dengan cara di potong bagian akarnya. Petani ini hanya mengambil daun paling bawah saja, istilahnya memanen dengan cara disebeti. Jadi, satu batang sawi bisa dipanen berkali-kali hingga sawi mati atau berbunga. Saat berbunga, sawi tidak bisa dipanen karena daun akan berhenti pertambahannya. Sebetan daun tersebut dijual langsung ke tukang mie pangsit atau mie ayam. Dia sudah memiliki langganan beberapa mie pangsit. Bakul sayur berlalu. Jual langsung ke end user (pengguna terakhir). Tentu harga akan lebih mahal dibanding dijual ke bakul sayur. Langkah ini merupakan langkah jitu dalam mendapatkan harga jual tinggi, sebisa mungkin langsung pasok ke end user. Langkah yang ditempuh petani ini bisa digunakan sebagai tips menjadi petani sukses.

Petani kedua adalah petani jamur tiram putih. Harga jamur tiram putih terkenal stabil dibandingkan sayur mayur. Metode budidaya jamurnya dengan tiga tahap. Masing-masing tahap 500 log jamur. Petani kedua ini baru-baru saja jadi petani, dan sudah punya pemikiran panen langsung banyak agar uang hasil penjualan juga banyak. Maklum petani pemula, masih hidup dalam mimpi. Ada satu kesalahan yang dilakukan petani kedua ini, dia tidak mengenal pasar jamur, yang dikenal adalah bakul alias tengkulak. Saat panen, perhari bisa mencapai 30 kg. Jumlah yang banyak. Kalau dihitung uangnya ya lumayan. Anggap saja perkilo masih 12 ribu. Berarti perhari bisa mencapai 360 ribu. Sebulan sekitar 10,8 juta. Bikin tergiur kalau berhitung soal uang.

Kenyataan tidak seperti itu ternyata. Panen membludak, tengkulak tiap mengambil hanya 5-10 kg. Tengkulak lain belum ada, akhirnya cepat-cepat dijual ke beberapa pedagang pasar. Pasti berlaku hukum tawar-menawar yang alot. Dengan banyak pertimbangan, termasuk memikirkan jamur yang akan segera busuk kalau tidak segera dipanen, akhirnya jamur dijual dengan harga 10 ribu/kg. Padahal harga jual ke konsumen sekitar 16-20 ribu. Banting setir!

tips-menjadi-petani-sukses

Tips menjadi petani sukses berdasarkan dua ilustrasi di atas.

Berdasaran kedua ilustrasi di atas, kira-kira petani mana yang bisa digunakan acuan atau tips menjadi petani sukses? Petani sawi atau jamur? Petani sawi tentunya. Kami rangkumkan tips menjadi petani sukses agar anda yang saat ini sudah menjadi petani bisa benar-benar sukses menjadi petani, sekalipun lahan hanya sejengkal.

  1. Menanam dan panen secara kontinyu. Setiap waktu ada yang dipanen. Sepetak lahan jangan langsung ditanami sekaligus. Tapi dibuat petak-petak. Masing-masing petak ditanami dalam waktu yang berbeda agar panen juga berbeda.
  2. Mencari pasar sendiri tanpa harus bergantung dengan tengkulak.
  3. Usahakan menjual langsung ke end user. Penjualan dengan sistem seperti ini dapat memotong mata rantai penjualan sehingga harga yang didapat lebih tinggi dibandingkan menjual ke tengkulak.
  4. Inovasi pasca panen. Inovasi yang dimaksud dapat berupa packing sayur. Atau klasifikasi sayur berdasarkan kualitas. Sayur dengan kualitas bagus disendirikan dan dijual dengan harga lebih tinggi dibanding sayur yang kurang bagus.
  5. Mengawali menanam dengan niat bukan semata-mata uang dalam jumlah besar. Menghasilkan uang sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit perlu diterapkan.