Pasar ramah lingkungan memang seharusnya sudah digagas oleh pemerintah. Pasar yang meminimalkan penggunaan kemasan plastik sekali pakai. Pasar yang mengusung prinsip menjaga lingkungan dari pencemaran.

Meski belum ada langkah optimal dari pemerintah, rupanya sudah mengundang perhatian dari masyarakat. Seperti halnya Pasar Oji tempo hari, Minggu 29 September 2019. Pasar yang digagas oleh beberapa pegiat bidang lingkungan yang tergabung dalam satu komunitas: Malang Green Community.

Pasar oji

Pasar Oji sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Foto: Mas Ito

Di Pasar Oji tersebut, dilarang menggunakan kemasan sekali pakai yang sulit diuraikan. Plastik, kresek dan lain-lain dilarang digunakan di sana. Peraturan tersebut berlaku untuk penjual maupun pembeli.

Lalu bagaimana kalau mau beli dan dibawa pulang saat di pasar ramah lingkungan tersebut?

Calon pembeli disarankan membawa totebag, tumblr, ataupun wadah makanan-minuman yang bisa dipakai berulang-ulang. Intinya bukan sekali pakai langsung buang.

Bahkan ada tenan yang memberi diskon kepada pembeli ketika mau membawa wadah sendiri. Seperti tenan milik Kampung Tin. Saat membeli teh daun tin, secangkir kecil harganya lima ribu. Kalau bawa wadah sendiri, lima ribu dapat dua cangkir.

Upaya tersebut dilakukan, sebagai bentuk edukasi terhadap pembeli untuk membawa wadah sendiri saat belanja. Memang kesannya seperti iming-iming: dapat diskon 50% ketika bawa wadah sendiri. Tapi di balik iming-iming tersebut, ada pesan bahwa setiap individu memiliki kewajiban menjaga lingkungan. Dengan membawa wadah sendiri saat belanja, berarti ikut mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai.

Meski pasar ramah lingkungan tersebut digelar pertama kalinya, ternyata sudah mampu mengundang banyak pengunjung dari luar wilayah pasar. Yakni dari luar Kampung Tin, jalan Kapi Janula Sawojajar – Kabupaten Malang. Bahkan yang ikut mengisi tenan, ada yang dari Batu.

Pengunjung dan pengisi tenan juga antusias mengikuti aturan di pasar tersebut. Terbukti, mereka berusaha meminimalkan penggunaan kemasan sekali pakai yang sulit diuraikan.

Pasar ramah lingkungan

Penjual dan pembeli di Pasar Oji tidak menggunakan kemasan sekali pakai dan sulit terurai. Foto: Mas Ito

Berkat peraturan baru tersebut, lingkungan sekitar pasar ramah lingkungan, tidak ada plastik/ kresek berserakan layaknya di pasar tradisional.

Semoga ke depannya, banyak kegiatan serupa dan bisa menjamur di masyarakat. Lebih bagus lagi, kegiatan seperti ini menjadi program dari pemerintah setempat.