Pada musim-musim tertentu saat berkunjung ke kebun pisang, pasti menjumpai daun pisang yang menggulung. Kalau disobek gulungan tersebut berisi ulat. Ulat daun pisang merupakan satu-satunya hama pemakan daun pisang. Daun pisang yang diserang ulat jenis ini mudah dikenali dari penampakan fisik lembaran daun pisang yang muncul bentukan seperti lontong dengan posisi menggantung. Ulat memang tidak tampak dari luar karena berada di dalam gulungan daun yang menyerupai lontong tersebut.

Menurut ternakpedia, nama ilmiah dari ulat ini  adalah Erionota thrax. Adapun jenjang takson menurut sistem klasifikasi adalah sebagai berikut.

Kingdom: Animalia

Filum: Arthropoda

Kelas: Insecta

Ordo: Lepidoptera

Ulat daun pisang

Ulat daun pisang: Cak Ito

Penampakan fisik ulat ini memang menggelikan apalagi waktu jalan, lekuk-lekuk tubuhnya menggelikan, ditambah tekstur tubuh yang empuk, pasti membuat orang yang akan memegangnya akan berpikir dua kali. Warna tubuh ulat daun pisang ini adalah hijau saat masih juve (muda), dengan tubuh yang ditutupi serbuk putih. Kepala berwarna hitam keras. Pada fase ini, Erionota thrax masih dapat bergerak lincah.

Memasuki fase yang lebih lanjut, warna ulat akan berubah menjadi kekuningan dan diikuti berkurangnya serbuk putih penutup tubuh. Warna juga semakin mengkilat karena lapisan lilin semakin menguat. Pada fase ulat dewasa ini, pergerakan akan semakin lambat.

Fase ulat dewasa akan berlanjut menuju fase kepompong (pupa). Pada fase ini, tubuh ulat akan berganti fisik, maksudnya akan berubah bentuk. Tubuh menjadi semakin keras dan berwarna kuning. Pada fase kepompong, sudah tidak bisa terjadi gerak pindah tempat. Gerakan hanya sebatas lenggak-lenggok tubuh bagian bawah. Oh iya posisi kepompong adalah menggantung dengan bagian bakal kepala berada di bawah. Fase kepompong merupakan fase dorman atau istirahat. Dorman merupakan kondisi dimana tidak terjadi aktivitas makan dan buang kotoran, bahkan gerakan juga sangat minim.

Lanjutan dari fase kepompong adalah kupu-kupu. Masa yang ditunggu-tunggu, karena akan menjadi bentuk yang elok dengan aneka warna yang menarik. Alat gerak kupu-kupu yang utama adalah sayap. Makanan juga sudah berbeda dengan fase ulat yang memakan daun pisang, kupu-kupu mengkonsumsi madu/ nektar dari bunga.

Karena kupu-kupu merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, maka siklus hidup akan berputar kembali. Kupu-kupu dewasa akan melakukan perkawinan dan menghasilkan telur. Telur akan diletakkan di daun pisang dalam posisi yang aman, biasanya pada permukaan daun bagian bawah atau pada pelepah daun pisang. Sekali siklus hidup ulat daun pisang (ulat – kepompong – kupu – telur) membutuhkan waktu sekitar 5-6 minggu.

Bagi pohon pisang, ulat daun ini bersifat merugikan karena merusak daun. Daun yang rusak tentu akan mempengaruhi fotosintesis daun dan berakibat tidak maksimal. Fotosintesis yang tidak berjalan maksimal akan berakibat distribusi hasil fotosintesis juga tidak maksimal sehingga pertumbuhan pohon pisang juga terhambat. Apalagi kalau serangan di masa berbuah, akan berakibat buah menjadi kecil dan pertumbuhan buah lambat.

Pohon terserang ulat daun pisang

Daun pisang terserang ulat: Cak Ito

Di satu sisi memang ulat daun pisang bersifat merugikan bagi pohon pisang, namun ulat ini juga memiliki manfaat, terutama bagi mereka yang memiliki burung kicauan bisa meningkatkan stamina burung kicauan. Selain itu juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan bagi peternak ikan. Kadar protein tinggi dalam tubuh ulat bisa memboosting pertumbuhan ikan. Kepompong ulat ini juga bisa dikonsumsi manusia sebagai sumber protein hewani.

Dukung kami untuk terus menulis tentang agribisnis dan lingkungan, dengan cara membaca tulisan kami yang bisa dilihat di DAFTAR ISI. Jika bermanfaat silahkan di share. Bagi Anda yang ingin berbelanja di kami, bisa buka TOKO kami untuk melihat daftar harga produk kami.

Terima kasih ^_^