Kumbang koksi Henosepilachna sp atau yang sering disebut ladybug, kumbang kubah, ladybird. Masyarakat awam ada yang menyebutnya sebagai kepik ( ordo Hemiptera). Namun sebutan tersebut kepik kurang tepat karena koksi termasuk ke dalam ordo Coleoptera. Kumbang ini memiliki corak warna yang cantik. Warna sayap yang menutupi badan berwarna merah kemudian terdapat motif polkadot warna hitam. Karena termasuk dalam kelas serangga (insecta), maka sudah jelas bahwa jumlah kakinya 3 pasang (6 kaki). Jika di lihat sepintas, bentuk kumbang ini lebih ke bulat. Adapun jenjang takson yang dikutip dari insectiara dan wikipedia seperti berikut ini.
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleaptera
Family : Coccinellidae
Genus : Henosepilachna
Species : Henosepilachna vigintioctopunctata
Henosepilachna vigintioctopunctata mengalami siklus hidup layaknya kupu-kupu. Istilahnya metamorfosis sempurna. Disebut sempurna karena mengalami empat tahapan siklus, yaitu telur, larva pupa atau kepompong, dan imago atau kumbang itu sendiri.
Setelah kawin, kumbang ini bertelur di permukaan bawah daun agar terhindar dari pemangsa. Telur berwarna kuning, sekali bertelur bisa sampai puluhan jumlahnya. Telur akan menetas dalam beberapa hari saja. Dalam siklus hidupnya, kumbang dewasa dapat memproduksi telur hingga sekitar 500 butir.
Fase selanjutnya setelah menetas, yakni berbentuk larva yang mirip dengan ulat. Warna tubuh kuning dan terdapat bentukan mirip jarum layaknya ulat bulu, namun jika terkena kulit tidak gatal. Makanan larva yaitu daun yang jaringannya masih muda, biasanya permukaan daun bagian bawah.
Beberapa hari kemudian, larva Henosepilachna sp menuju ke tahap kepompong. Setelah kepompong akan berlanjut menjadi kumbang. Kumbang muda yang baru keluar dari kepompong berwarna kuning dengan motif hitam yang belum begitu jelas. dalam beberapa jam, warna berubah menjadi merah dan disertai motif polkadot warna hitam.
Henosepilachna sp hidup dengan memakan tumbuhan sehingga sering disebut hama oleh petani. Tumbuhan yang sering dijadikan makanan terutama dari kelompok Solanaceae, misalnya terong, pokak, tomat. Kumbang tersebut memakan daun tumbuhan. Karena perkembangbiakannya sangat cepat, tumbuhan yang terserang juga akan terhambat pertumbuhannya karena daun yang memiliki fungsi vital sebagai tempat “memasak” makanan (fotosintesis). Jika fotosintesis terhambat maka sudah jelas akan berpengaruh terhadap seluruh metabolisme sel tumbuhan.
Baca juga: Takut dengan Kodok Bangkong? Baca Ini Dulu
Beberapa sumber mengatakan, kumbang koksi disebut sebagai si imut tapi buas. Kumbang ini berperan sebagai predator untuk hama tanaman dari kelompok kutu-kutuan (Aphid, kutu kebul, Trips, dan sebagainya). Kumbang koksi yang berperan sebagai predator antara lain Coccinella transversalis dan Coelophora inaequalis, bukan jenis Henosepilachna sp. Sifat kumbang sebagai pemangsa tersebut dapat dimanfaatkan dalam dunia pertanian.