Dinneur talkshow UMM yang digelar beberapa hari lalu, mengundang tiga pelaku bisnis bidang pertanian sebagai narasumber. Salah satu narasumber adalah bos Gogrin, Jasmito. Bergerak di bidang pertanian organik dengan pemasaran digital sebagai senjata utama.

Dalam kesempatan tersebut, Jasmito menjelaskan dua media digital yang digunakannya sebagai media pemasaran, yakni website dan instagram.

Siapapun yang terjun di dunia bisnis, teknologi informasi seperti media sosial dapat menjadi media  yang efektif untuk mengenalkan branding produk bisnis yang digeluti. Pasalnya, tak hanya relatif berbiaya minim dibanding menggunakan cara-cara promosi konvensional, media sosial juga memiliki daya jangkau yang luas serta cepat menuju sasaran pasar yang dituju.

Demikian diungkapkan Jasmito, salah seorang narasumber dalam diskusi Dinneur Talkshow “Inovasi Berbisnis di Era 4.0” yang digelar di Aula BAU Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis, (12/12). Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Agribisnis (HIMAGRI) UMM.

Meski baru dua tahun merintis usaha di bidang sayur organik, produk Jasmito dengan label Gogrin (Orgo Organic Farm Indonesia) sudah mulai banyak dikenal orang. Sering ia bahkan harus pontang panting karena membanjirnya pesanan.

“Pernah ada pesanan dari Kalimantan, Bekasi atau beberapa daerah yang jauh-jauh. Saya terpaksa menolak. Proses pengirimannya terlalu ribet karena untuk produk seperti sayur atau buah, harus dipacking berlapis-lapis. Makanya saat ini saya memilih lebih fokus menggarap pasar Malang untuk sayur organik. Itu pun saya sudah sangat kewalahan,” ujar Jasmito.

Sarjana Biologi Universitas Negeri Malang (UM) ini mengatakan, produk sayurnya bisa melanglang buana karena ia aktif memperkenalkan melalui media online. Selain memiliki web sendiri yang mendisplay aneka produk dagangannya, ia memaksimalkan jaringan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan semacamnya, untuk berinteraksi dengan sebanyak mungkin orang. Baik itu pelanggan atau bukan.

“Yang penting produk bisnis brandingnya dikenal dulu. Untuk itu saya kerap menyiasati mesin pencari google. Saya “jawil” para blogger Malang atau Tuban untuk saling support web masing-masing (misal bertukar backlink, red) sehingga bisa muncul di halaman pertama mesin pencari google. Muncul di halaman pertama google dengan kata kunci tertentu yang merujuk pada produk kita akan mempercepat dikenalnya produk tersebut,” tutur pengusaha berusia 30 tahun ini.

Membuat akun google bisnis, imbuhnya, juga amat membantu. Hal-hal semacam ini meski terkesan klise dan sederhana, tapi jika dikerjakan sungguh-sungguh akan sangat efektif memperluas jaringan sekaligus pengenalan branding produk bisnis yang ditekuni.

Begitu juga dengan penggunaan instagram, perlu adanya trik optimasi. Misalnya pengaturan informasi di homepage, penggunaan hastag, prime time posting, tampilan feed. Dan yang paling itu penggunaan aplikasi untuk mengotomatisasi aktivitas di instagram. Seperti follow, like, post, komen, dan lainnya.

“Penggunaan aplikasi tersebut mampu menekan biaya. Kalau menggaji orang untuk melakukan segala aktivitas ig jelas lebih mahal dibanding pakai aplikasi ini”, ungkap pria asal Tuban tersebut.

Dinneur talksow umm 2019

Jasmito (kanan), pengusaha sayur organik “Gogrin”, dan Dicky (kiri) selaku ketua pelaksana program talkshow HIMAGRI UMM.

Peserta dinneur talkshow UMM tampak serius menyimak. Bahkan banyak yang bertanya usai penjelasan nara sumber.

NB: Tulisan ini pernah dimuat di malanginspirasi.com dengan judul Maksimalkan Jaringan Medsos untuk Perluas Branding Produk Bisnis
Selanjutnya diedit oleh tim orgomedia.