Budaya tanam pangan sudah seharusnya menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Terlebih karena kebiasaan tersebut sudah menjadi identitas negara Indonesia. Negara berbasis pertanian (agraris).

Berawal dari masa sebelum penjajahan, saat masyarakat Indonesia masih miskin. Mayoritas hanya memiliki keahlian sebagai petani, buruh tani, dan berbagai kegiatan yang bersangkutan dengan pertanian. Hingga memancing bangsa lain datang ke Indonesia untuk menguasai hasil bumi terutama rempah-rempah. Saat itulah muncul identitas bahwa Indonesia merupakan negara agraris.

Dampak Modernisasi Terhadap Budaya Tanam Pangan

Seiring berjalannya waktu hingga kini, modernisasi memunculkan perkembangan yang signifikan. Mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih maju.

Kemajuan tersebut membuat masyarakat semakin meninggalkan pertanian. Sudah jelas tentunya, masyarakat juga jauh dari budaya tanam pangan.

Modernisasi sangat tampak jelas di perkotaan. Demikian juga penurunan budaya tanam pangan. Masyarakat kota seolah enggan menanam tanaman pangan. Mereka lebih memilih menanam tanaman non pangan. Seperti bunga dan tanaman hias.

Aksi hijau namun manfaat tidak maksimal. Hal ini sebenarnya perlu perhatian lebih dari pemerintah kota. Mengubah mindset masyarakat kota untuk gemar menanam tanaman pangan. Mereka yang hanya menanam rumput hias di halaman rumah diganti menanam kencur. Pohon hias digantikan pohon penghasil buah. Mangga, kelengkeng, dan lain-lain.

Bukan hanya di rumah warga kota yang menandakan bahwa di kota mengalami penurunan budaya pangan. Namun taman-taman kota dan juga taman di beberapa jalan juga menandakan hal serupa.

Jelas! Pemerintah kota juga butuh revolusi mental tentang kebiasaan tanam pangan.

Kota Sebagai Agen Perubahan Budaya

Mengapa harus kota yang menjadi agen perubahan?

Kota merupakan tolok ukur dan juga menjadi pusat perhatian seluruh masyarakat, termasuk desa. Bahkan budaya juga meniru kota. Kalau kota bisa meningkatkan budaya tanam pangan, maka sebagian masyarakat juga kemungkinan besar akan meniru budaya tersebut.

Peningkatan budaya tanam pangan di perkotaan bisa menjadi lapangan kerja baru yang menjanjikan di masa mendatang. Petani urban: petani di kota dengan memanfaatkan lahan-lahan sempit dan lahan tidur.  Profesi yang akan menjawab kelangkaan pangan di masa mendatang.

Budaya tanam pangan
Ilustrasi kegiatan petani urban yang mengubah lahan non pangan menjadi lahan pangan: igrow.asia

Kalau pemerintah bisa memulai dari sekarang, dan  benar-benar konsen tentang program tersebut, Indonesia bisa menjadi perhatian dunia dan menjadi inisiator bagi kota di negara lain.

Melihat model pemerintahan sampai sejauh ini, apa mungkin?