Kalau pernah menjalani hidup sebagai urbaner (pelaku urbanisasi: pindah dari desa ke kota), pasti menemukan perbedaan tentang alam yang bertolak belakang antara desa dan kota. Kalau di desa, alam terbentang luas dengan hamparan sawah, kebun, tegalan yang berisikan tanaman milik petani. Kalau di kota, pemandangan seperti itu hampir tidak ada. Hamparan sawah tergantikan oleh beton-beton dan bangunan yang seolah berlomba ketinggian. Bangunan rumah juga seolah tanpa jeda antara sisi kanan-kiri-depan-belakang rumah. Berdempet-dempetan. Bagi masyarakat kota yang hobi menanam kadang kebingungan mau menanam dimana karena hampir semua tempat tertutup sehingga minim sinar matahari dan sisa lahan sangatlah sempit. Namun sekarang jangan bingung lagi karena ada cara menanam secara vertikultur yang cocok untuk lahan minim di perkotaan.
Kalau diartikan dengan bahasa awam, vertikultur merupakan cara menanam secara vertikal. Jadi cara menanamnya bertingkat ke atas. Alat dan bahan untuk bercocok tanam secara vertikal cukup mudah dan murah, bahkan bisa dengan biaya nol rupiah, yakni memanfaatkan barang bekas di sekitar. Misalnya kaleng/ botol bekas, sisa-sisa kayu bangunan, dan lainnya.
Adapun metode yang digunakan bisa dengan menggunakan pot atau botol bekas yang di sambungkan dengan tali dan digantung. Atau dengan menggunakan rak bersusun yang menyerupai tangga. Masalah metode, itu bebas-bebas saja. Yang terpenting, dalam vertikultur adalah susunannya bertingkat. Berikut ini beberapa metode bercocok tanam secara vertikal.
Vertikultur Gantung
Cara membuatnya dengan menyiapkan pot/ botol bekas/ kaleng bekas, tali, media tanam (terdiri dari tanah, sekam bakar, pupuk kandang/ kompos). Pot/ botol/ kaleng disusun secara vertikal dengan menggunakan tali. Susunan tali bebas sesuai kreasi masing-masing. Setelah tersusun, kemudian diisi dengan media tanam. Setelah itu digantung pada area yang terkena sinar matahari.
Vertikultur Tempel
Metode tanam vertikal metode tempel tidak jauh beda dengan metode gantung. Tempat media tanam bisa dari botol/ kaleng bekas dan pot. Kalau mau tampilan lebih bagus bisa menggunakan pot yang khusus ditempel di dinding, dimana salah satu sisi pot rata sehingga cocok ditempel di dinding. Setelah itu diisi media tanam dan di tempelkan di dinding dengan menggunakan paku.
Vertikultur Rak
Metode rak sedikit berbeda dengan kedua metode di atas. Metode ini berarti perlu membuat rak bertingkat yang mirip anak tangga. Bahan bisa menggunakan kayu, bambu, cor, ataupun besi. Media tanam bisa dimasukkan ke dalam polibag, pot, botol/kaleng bekas.
Vertikultur Paralon
Metode bercocok tanam vertikal ini terbuat dari pipa paralon. Uaahakan pipa yang digunakan non PVC, agar tidak ada kontaminasi karena dikhawatirkan senyawa kimia pipa terurai dan muncul residu pada tanaman. Cara membuatnya dengan menyiapkan paralon dengan ukuran diameter bebas. Semakin besar ukuran paralon, maka semakin bagus karena bisa menampung media tanam lebih banyak sehingga pertumbuhan akar lebih maksimal. Lubang dibuat dengan di sisi paralon. Kalau mau tahu cara membuat vertikultur dari paralon bisa cek di youtube.
Itu tadi seputar vertikultur yang bisa kami jelaskan. Support kami dengan sering berkunjung ke website ini. Untuk menjajaki tulisan kami lainnya bisa cek di daftar isi. Terima kasih.
Aq nanam model seperti jarang berhasil ya.. Hehe apa didaerah panas
Agak sulit memang mas. Sya juga jarang berhasil tumbuh dengan baik
Iya mas memang agak sulit tumbuh normal. Hasilnya ya gak sebagus langsung ditanah.
Mantab gen