Awal musim hujan menjadi musim yang dinanti-nanti orang desa terutama yang bercocok tanam di tegalan atau sawah tadah hujan. Bahkan anak-anak kecil pun ikut senang dengan datangnya musim hujan. Hujan pertama biasanya digunakan oleh anak kecil desa untuk berlarian sana-sini tanpa payung dan kadang tanpa baju. Hujan seolah menjadi sahabat orang desa. Setelah turunnya hujan pertama, biasanya ada sesuatu yang dinanti-nanti, yakni munculnya jamur barat atau jamur rayap. Biasanya muncul di tanah yang di dalamnya banyak rayap. Jamur ini memang unik karena hanya tumbuh pada area bekas koloni rayap.
Jamur rayap memiliki banyak sebutan. Beda daerah beda nama. Ada yang menyebut jamur barat (jawa), jamur bulan (sunda) dan berbagai sebutan lainnya. Meski beda nama di setiap daerah, jamur ini memiliki nama ilmiah yang sudah disepakati secara internasional, yaitu Termitomyces. Ada banyak jenis Termitomyces, misalnya T. eurrhizus (jamur barat), T. umkowaan (jamur bulan), T. clypeatus (jamur trucu) dan lain-lain. Tiap jenis tentunya memiliki perbedaan dengan jenis lainnya. Misalnya T. eurrhizus, memiliki pileus (tudung jamur) yang berwarna kehitaman, sedangkan T. umkowaan (jamur bulan) memiliki tudung berwarna putih.
Jamur tersebut merupakan jenis jamur tropis. Jadi tumbuhnya hanya di daerah tropis misalnya di Asia dan Afrika. Setiap jenis jamur memiliki ukuran yang variatif. T. microcarpus merupakan jenis yang memiliki ukuran terkecil, sedangkan T. titanicus merupakan yang terbesar. Jenis yang terbesar bisa mencapai ukuran 1 meter lebar tudungnya.
Jamur ini menjadi bahan buruan karena rasanya yang lezat dan mengandung nilai gizi yang baik. Sayangnya, belum ada yang bisa membudidayakan jenis jamur ini. Masyarakat hanya bisa mengandalkan alam untuk bisa menikmatinya. Spora jamur sampai sejauh ini hanya bisa tumbuh menjadi jamur dengan bantuan rayap.
Baca Juga: Pertanian Konvensional Perlu Sertifikat
Rayap merupakan organisme pemakan kayu kering. Sisa-sisa aktivitas metabolisme rayap tentunya akan berada di sarang koloni rayap. Sisa-sisa tersebut tentunya mengandung senyawa kimia yang dimiliki oleh kayu. Sisa-sisa tersebut yang dapat menjadi substrat tumbuhnya jamur Termitomyces.
Termitomyces ini perlu adanya penelitian agar bisa di budidayakan masal tanpa harus bergantung musim hujan tiba. Terlebih nilai giznya yang tinggi dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Terlebih lagi, jenis Termitomyces ini ada yang berfungsi sebagai obat untuk menyembuhkan kolesterol, tonikum dan kwashiosfor.
jamur paling suka dan enak dimasak tumis. pembibitan jamur untuk konsumsi sangat berisiko tinggi
Uenak ini. di Indonesia belum ada pembudidaya jenis jamur ini
Wah di kampungku madura orang bilang ini “kolat bhulen” atau jamur bulan, rasanya enak dibikin sup jamur tp emng nunggu ujan dulu buat dapetinnya