Blogger kece jadi target agency-agency yang membutuhkan peningkatan penjualan produk, baik itu jasa maupun barang. Mereka menggunakan jasa blogger-blogger tersebut untuk mereview tentang produk mereka. Dalam review tersebut ada backlink yang ditujukan ke web agency tersebut. Backlink tersebut yang dapat penilaian bagus dari google.
Bagaimana dengan pertanian? Apakah pernah melibatkan blogger hebat?
Kami rasa belum pernah. Itu mengapa pertanian Indonesia tidak dikenal generasi muda. Bahkan dikabarkan semakin lama semakin menurun jumlah petani mudanya.
Mungkin sebentar lagi negara agraris hanya tinggal nama saja. Lalu muncul tanda tanya: kita akan makan apa?
Jawabnya: kita makan dari import.
Dari sekian ribu blogger, ada salah satu blogger kece dari Tuban.
Anis khoir. Hobi ngeblog sekaligus menjadi rutinitas dan sambilan. Kalau dicek kualitas blog dari segi Domain Authority (DA) dan Page Authority (PA) menggunakan seotools, hasilnya keren.
Dengan kualitas blog tersebut, Anis Khoir sering mendapatkan job review produk dari online market seperti traveloka, tokopedia, bukalapak, dan lain-lain.
Andaikan dalam bidang pertanian menerapkan semacam job review, mungkin nasib pertanian tidak akan semalang sekarang.
Kebijakan-kebijakan strategis pemerintah terkait pertanian hampir selalu tidak diketahui umum, karena hanya dimuat di website pertanian saja dan media-media berita, baik online maupun offline. Tanpa melibatkan media lain seperti blognya para blogger kece.
Mengapa harus blogger? Karena cara menulis blogger lebih ringan, tidak seperti media resmi lainnya. Hal ini berpengaruh terhadap ketertarikan masyarakat dalam membaca tulisan terkait pertanian. Bahasa para blogger layaknya mereka berbicara langsung dengan pembaca. Jadi ringan dan enak.
Buat pemangku jabatan bidang pertanian, up date tentang perkembangan zaman ya. Biar pertanian gak tenggelam karena semakin ditinggal generasi penerus.
Kalau gak mulai sekarang, kapan lagi?