Tuban, Kota kecil yang berbatasan dengan laut Jawa. Setelah sekian lama meninggalkan Tuban, ternyata kini berkembang, terutama dari jumlah penulis media online yang berupa blog. Media blog didominasi oleh mereka yang masih berjiwa muda. Blog’e wong Tuban hadir dengan berbagai tema (niche) tulisan yang berbeda-beda, mulai wisata, pendidikan, tutorial IT, kuliner, usaha, dan ada juga yang gado-gado (berisi bermacam-macam tema tulisan). Penulis blog tersebut tentu dengan berbagai tujuan yang berbeda-beda juga. Ada yang hanya hobi nulis, menyampaikan informasi kepada pembaca, dan ada juga yang memanfaatkannya untuk mencari kocek dari adsense google maupun dari job review. Apapun tujuan mereka, yang terpenting tidak bertentangan dengan undang-undang. Terlebih lagi sudah ada deklarasi anti hoax dari blogger Tuban.
Penulis blog sering disebut sebagai blogger. Blogger tuban sempat terkumpul pada grup Facebook (fb) beberapa tahun silam. Menurut Kang Rudi, grup komunitas blogger tuban mengalami kemunduran pada tahun 2010an. Hal ini ditandai dengan banyaknya spam yang ditayangkan grup tersebut .
Geliat grup fb mengalami kemunduran biasanya disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kejenuhan anggota dengan program-program yang ada dalam grup. Pengurus grup sibuk dengan urusan masing-masing sehingga tidak sempat membuah terobosan-terobosan baru dalam mengembangkan komunitas.
Masih mengacu pada sumber kangrudi.com, bahwa anggota blogger Tuban yang masih aktif berusaha menyatukan anggota lagi secara bergerilya karena hanya melalui grup Whatsapp (WA) yang anggotanya masih minim. Namun secara berangsur-angsur, grup WA makin rame dan hingga kini berjumlah 50 anggota termasuk saya selaku owner orgomedia.com.
Setelah sekian lama berunding lewat media WA, muncul kesepakatan kopdar pada hari Minggu, 21 Januari 2018. Bertempat di Hutan Mangrove Tuban. Adapun bahasan pokok kopdar tersebut adalah pembentukan kepengurusan komunitas blogger Tuban.
Sebagai warga Indonesia yang baik, tentu pembentukan pengurus dilakukan secara musyawarah. Hasil musyawarah blogger Tuban yang dikutip dari blog Mbah Joyo Juwoto sebagai berikut.
Ketua : Reyvan
Wakil : Anis
Sekretaris : Andhika
Bendahara : Nur Rochma
Humas : Mas wid
Publikasi : Rovic
SDM : Bachtiyar, Arif, Mashari
Namun berdasarkan daulat dari ketua, ada perubahan tentang beberapa seksi tersebut.
Pembentukan pengurus tersebut tampaknya mendapat banyak dukungan dari banyak pihak, terutama pegiat tulisan online di Tuban. Termasuk saya selaku warga Tuban, meskipun kini pindah ke Malang, tapi tetap cinta dengan Tuban. Dengan adanya regenerasi pengurus blogger tersebut, salah satu harapan saya adalah Komunitas Blogger Tuban turut serta mewujudkan kedaulatan pangan di Tuban.
Serikat Petani Indonesia mendeskripsikan bahwa, “kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kedaulatan pangan merupakan konsep pemenuhan hak atas pangan yang berkualitas gizi baik dan sesuai secara budaya, diproduksi dengan sistem pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan”.
Sebelum membaca sampai tuntas, jangan bingung dengan harapan tersebut. Para blogger tidak harus menjadi petani, peternak, atau nelayan secara langsung. Namun mereka bisa melalui jalur lain, antara lain memberi edukasi kepada masyarakat melalui tulisan mereka yang berhubungan dengan pangan lokal. Atau memberi support serta apresiasi kepada produsen pangan dimana dalam hal ini adalah petani, baik itu bidang bercocok tanam, perikanan, dan peternakan. Apresiasi tidak harus berbentuk harta benda yang diberikan langsung kepada mereka. Namun bisa membeli produk mereka dengan harga yang layak dan menempatkan produk petani lokal di atas produk import yang masih beredar di pasaran.
Beberapa anggota blogger Tuban sudah mewujudkan bentuk kepedulian mereka terhadap pangan lokal Tuban, seperti tulisan Nurrochma tentang ikan asap. Dalam tulisan tersebut berisi paparan tentang ikan asap agar dikenal luas oleh masyarakat.
Ada juga tindakan yang patut diacungi jempol di bidang perikanan laut, yakni digagas oleh Andika Nur Afian. Dalam salah satu tulisan tersebut terdapat tulisan tentang penjelasan undang-undang pelarangan penggunaan cantrang. Selain itu juga sering share tentang prakiraan cuaca BMKG dengan harapan bermanfaat untuk para nelayan.
Selain kedua tokoh tersebut, sesepuh blogger Tuban Mbah Joyo Juwoto juga sudah menyerukan prinsip hidupnya untuk mengangkat kearifan lokal termasuk pangan di daerahnya. Prinsip tersebut dijadikan sebagai tagline blog “Secangkir kopi, sepiring ubi”.
Semakin banyak anggota blogger yang menyuarakan tentang kedaulatan pangan, kemungkinan bisa menyentuh hati pejabat terkait untuk selalu peduli dengan kedaulatan pangan di Tuban. Karena sampai saat ini, di beberapa desa salah satunya di desa Penambangan, sudah banyak petani beralih pekerjaan karena ketidakjelasan nasib mereka jika terus bertahan dengan pekerjaan tani. Bahkan tak jarang dari mereka yang sudah menjual tegal/ sawah karena dirasa tidak bisa menopang kebutuhan hidup sehari-hari.
Masyarakat Tuban mestinya bisa mengalahkan penduduk Jepang dari segi kemampuan berfikir. Karena Tuban merupakan penghasil ikan dengan jumlah yang cukup untuk masyarakat Tuban. Jika konsumsi ikan dilakukan secara rutin dan menyeluruh oleh masyarakat Tuban, sudah bukan hayalan lagi masyarakat Tuban akan meningkat kecerdasannya. Peningkatan kecerdasan tersebut dapat berimbas pada peningkatan kualitas pendidikan, ekonomi, budaya, dan lain-lainnya.
Yang perlu dipertegas, bahwa pangan merupakan sumber kehidupan pertama yang tidak bisa tergantikan oleh apapun. Semua makhluk hidup termasuk manusia, perlu makan untuk bisa melakukan aktivitas. Kebutuhan pangan yang sehat dengan asupan gizi yang cukup dapat mempengaruhi semua segi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, melalui tulisan ini saya selaku penulis mengajak semua anggota blogger tuban, dan masyarakat luas untuk ikut andil dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
Alhamdulillah, terima kasih semoga blogger Tuban makin jaya
Semoga blogger Tuban selalu eksis…sbagaimana visi dan misi serta tujuan yang mulia guna menuju Kabupaten Tuban go online…
Blogger tuban menyongsong tuban go digital.heeeee
ayo selamatkan laut kita, karena anak cucu kita bisa menikmati di masa mendatang
Yapz. InsyaAllah setiap kali pulang ke tuban, tak sempatkan mampir pesisir dan menulis kisah laut tuban. Dimalang ada kampanye besaran tentang ajakan gemar makan ikan. Padahal laut malang cuma dikit. Saya yakin banyak masyarakat tuban yg belum menyadari pentingnya makan ikan, so perlu kampanye mulai sekarang.
betul mas, ayo gerakan makan ikan…
Monggo
Jos buat tuban
Kota kecil kita bisa lebih baik lagi.aamiin