Menanam tomat secara organik bukan perkara mudah, karena harus benar-benar tidak menggunakan bahan sintetis dalam perawatannya. Tomat merupakan tanaman buah yang rentan terkena serangan hama dan penyakit. Karena tanaman buah, jelas lebih banyak memerlukan nutrisi ketimbang tanaman sayur yang dimanfaatkan daunnya. Tomat mudah terserang penyakit baik itu di bagian akar dan batang, daun, serta buah. Oleh karena itu, perlunya mencegah tomat organik terserang penyakit.
Dalam tulisan ini, kami akan berbagi tentang pengalaman kami dalam menanam tomat secara organik. Kami sering gagal mendapatkan hasil panen karena terkena hama dan penyakit. Beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman tomat kami antara lain akar gada, bercak daun, pecah buah, bunga rontok, dll. Untuk pembahasan tentang penyakit tersebut di lain kesempatan saja. Saat ini, kami akan menyampaikan treatmen yang pernah kami uji coba sendiri hingga bisa mencegah tomat organik terserang penyakit.
Media tanam yang digunakan untuk menanam tomat secara organik adalah campuran antara arang sekam, pupuk kandang, dan tanah. Kombinasi lain jika dirasa perlu juga bisa ditambahkan, misalnya cocopeat, pasir malang. Namun, kami hanya menggunakan tiga bahan yaitu tanah, pupuk, dan arang sekam. Media tanam bisa di polibag ataupun di tanah langsung. Media tanam yang digunakan harus benar-benar matang, artinya benar-benar sudah terfermentasi dengan baik. Kalau media belum matang, banyak penyakit dan hama yang bakal menyerang tomat.
Ada lagi satu permasalahan tomat yang mudah terserang hama dan penyakit kalau di budidaya secara organik. Masalah bibit yang digunakan. Awalnya kami menanam tomat dengan metode yang sama dengan petani lain. Melakukan penyemaian dulu di tray kemudian kalau sudah siap pindah, di pindah ke media baru baik itu di tanah langsung ataupun polibag. Akar dari bibit tersebut rawan terjadi luka karena proses pemindahan. Akar yang luka mempermudah parasit masuk dan menginfeksi tanaman tomat. Dan yang perlu diingat, bahwa kami menanam secara organik. Hanya bisa mencegah. Jika sudah terkena serangan hama dan penyakit, akan sulit mengobati.
Karena beberapa kali tanam dan gagal panen, kami sempat berunding dengan beberapa petani lain. Akhirnya ada yang memunculkan ide menanam tomat langsung dari biji, tanpa ada proses pemindahan. Untuk menyiasati biji tidak tumbuh, satu lubang diisi 3 biji sekaligus. Kalau tumbuh 2 atau 3 biji, harus dipilih 1 atau 2 bibit yang paling bagus. Dengan metode tersebut, ternyata tomat bisa tumbuh hingga berbuah dengan baik.
Tomat yang ditanam langsung dari biji tidak mengalami luka terutama bagian akar yang rawan patah karena proses pencabutan. Akar yang patah saat pemindahan, akan berakibat tomat stres dan perlu adaptasi untuk segar kembali. Selain itu juga mempermudah mikroba penginfeksi masuk melalui akar yang luka tersebut.
Dengan dua metode, yakni persiapan media yang sudah terfermentasi dengan baik dan menanam tomat langsung dari biji, tanpa proses pemindahan menjadi solusi yang efektif untuk mencegah tomat organik terserang penyakit.
informasi bagus, kebetulan saya sedang menanam tomat banyak kang jas
Wah sip itu. Iso panen dewe tanpa beli. Nanamnya langsung dari biji aja mas