Kentang yang umum diperjualbelikan adalah kentang putih. Jenis kentang dengan kulit kuning-coklat dan daging berwarna putih. Namun ada juga jenis kentang lain yang tak kalah enak dan menarik untuk dibahas lebih dalam. Ini dia, kentang hitam (Plectranthus rotundifolius), memiliki ukuran kecil. Panjangnya hanya sekitar 1-2 cm dengan diameter sekitar 0,5-1 cm. Warna kulitnya hitam, tapi dagingnya tetap berwarna putih.
Jenis kentang ini sangat ramah dengan kondisi kering dan dataran rendah. Kentang ini biasanya dibudidayakan di daerah Tuban dan sekitarnya. Mengingat bahwa di daerah sana adalah dataran rendah dan tentunya suhu udara juga tinggi. Tidak mungkin membudidayakan jenis kentang putih.
Jenis kentang tersebut memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan di dataran rendah. Bisa dijadikan makanan sumber karbohidrat atau makanan olahan layaknya kentang putih. Beberapa makanan yang biasanya terbuat dari kentang putih antara lain keripik dan donat. Barangkali kentang mungil ini juga bisa dijadikan aneka makanan olahan seperti kentang putih.
Masyarakat Tuban, biasanya hanya menggunakan kentang tersebut sebagai camilan seperti uwi, talas, atau singkong. Hanya dikukus saja. Kemudian disandingkan dengan kacang rebus.
Baca ini juga ya: Kacang mindik khas Tuban
Menurut beberapa informasi dari warga Tuban, saat ini sudah banyak yang memperjualbelikan kentang ireng tersebut di pasar. Artinya, kentang sudah memiliki nilai ekonomis yang lebih. Hanya saja belum ada yang mengolah kentang tersebut menjadi makanan olahan dengan nilai lebih.
Bahkan, penelitian terkait kentang hitam juga masih sedikit. Hal ini bisa di lihat sendiri dari jurnal ilmiah tentang kentang ini.
Cara budidaya kentang hitam
Budidaya Menggunakan Umbi
Umbi kentang ini bisa disimpan beberapa bulan. Cara menyimpannya cukup diletakkan di atas permukaan tanah. Kalau bisa yang tidak terkena sinar matahari langsung biar tidak kering.
Umbi yang dipilih merupakan umbi kecil, sortiran dari umbi besar. Karena yang besar untuk konsumsi atau dijual.
Tidak jarang, umbi yang disimpan tersebut akan muncul tunas. Dibiarkan saja jangan di patahkan tunasnya. Jika sudah masanya untuk ditanam, bisa langsung ditanam.
Cara budiaya dengan umbi ini cukup mudah. Tanah digemburkan terlebih dahulu kemudian diberi pupuk kandang/kompos. Setelah itu umbi dibenamkan di dalam tanah dengan kedalaman sekitar 1-2 cm. Jarak antar lubang tanam bisa sekitar 20 cm. Setelah itu ditutup dengan tanah. Jika tunas sudah tumbuh, dibiarkan saja. Saat umbi mulai muncul di pangkal batang, harus selalu ditutup dengan tanah agar tidak terkena sinar matahari. Umbi yang tekena sinar matahari akan berubah menjadi hijau karena mengandung klorofil.
Budidaya dengan Stek batang
Batang yang dipilih adalah batang yang sudah cukup umur. Tandanya adalah batangnya agak keras, dan kalau bisa ada calon akar yang muncul di ruas batangnya. Hal ini akan mempermudah munculnya akar saat ditanam.
Prosedur menanamnya sama dengan menggunakan umbi.
Masa panen kentang hitam ini sekitar 3-4 bulan sejak tanam.