Saat bersih-bersih di teras samping rumah, di tumpukan bambu kering, kami menemukan jamur kecil-kecil dalam jumlah banyak. Warna jamur yang putih kusam mebuat orang awam menyangka kalau ini jamur kayu biasa yang tidak bisa dimakan. Apalagi kalau dipegang, jamur ini cenderung keras alias alot. “Jangan lihat benda dari fisiknya”. Mungkin itu ungkapan yang pas untuk jenis jamur ini. Masyarakat menyebutnya jamur grigit, atau jamur krikit. Beda tempat bisa berbeda nama kalau di Indonesia. Kalau nama ilmiah yang diakui secara internasional, Schizophyllum commune. Ternyata, ada banyak manfaat jamur krikit.
Seperti jamur pada umumnya, jamur krikit juga memiliki bagian yang menyerupai payung. Biasanya berukuran sekitar 3 cm. Menurut beberapa sumber, ukuran hanya bisa mencapai 5 cm.
Meski warna, tekstur, dan kenampakan fisik lainnya tidak menunjukkan bahwa jamur ini enak dimakan, namun kenyataannya enak lho dikonsumsi.
Salah satu manfaat jamur krikit adalah sebagai campuran masakan seperti tumis dan botok atau dibuat peyek. Meski sudah dimasak, jamur krikit ini masih menyisakan tekstur yang agak alot.
Selain sebagai bahan pangan, manfaat jamur krikit juga sebagai obat tradisional. Penggunaan jamur ini sebagai obat kejang. Cara membuatnya seperti berikut.
1. Siapkan 100 gram jamur grigit (Hitam/putih)
2. Cuci hingga bersih
3. Rebus dengan 1 liter air
4. Tunggu sampai air tersisa sekitar 200 mL
5. Angkat dan dinginkan
6. saring dan minum tanpa tambahan apapun
7. Jamur yang sudah direbus dapat dikonsumsi
Jamur kecil ini hanya akan muncul disaat musim pengujan dan banyak tumbuh di daerah tropis sekitar indonesia. Pertumbuhan jamur ini sangat dipengaruhi oleh faktor biotik dan faktor abiotik. Kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi mulai dari perkecambahan spora, kemudian menjadi hifa, meselium, stadia pinhead, stadia button dan tumbuh buah jamur krikit.
Sebagai tanda awal pertumbuhan jamur, semua media tanam akan diliputi oleh miselium. Agar pertumbuhannya baik, maka harus memperhatikan faktor fisik media kayu. Media kayu tidak boleh terlalu basah yang masih terpenuhi oleh cairan kambium, media kayu yang terlalu basah akan mengakibatkan ketidaksempurnaan miselium dan bahkan kayu tersebut sukar ditembus oleh miselium.
Dukung kami untuk terus menulis tentang agribisnis dan lingkungan, dengan cara membaca tulisan kami yang bisa dilihat di DAFTAR ISI. Jika bermanfaat silahkan di share. Bagi Anda yang ingin berbelanja di kami, bisa buka TOKO kami untuk melihat daftar harga produk kami.
Terima kasih ^_^