Pupuk kotoran kelinci ampuh sebagai booster pertumbuhan tanaman. Terutama tanaman yang dibudidaya secara organik. Udah pernah coba belum? Kalau belum, simak tulisan kami berikut. Kotoran kelinci ada tiga macam. Air kencing, feses, dan sisa rumput. Ketiganya ini bisa digunakan sebagai pupuk, baik itu padat maupun cair.
Membuat Pupuk Kotoran Kelinci Padat
Kotoran dan sisa jerami lebih baik digunakan sebagai pupuk padat. Cara membuatnya tentu melalui proses fermentasi dulu. Kedua jenis bahan sisa kelinci tersebut ditumpuk di tanah, kemudian ditutup dengan terpal. Penutupan ini berfungsi untuk menstabilkan suhu yang mendukung aktivitas mikroba pengurai. Selain itu juga berfungsi untuk mencegah tumpukan di garuk-garuk ayam. Setelah ditutup, dibiarkan sekitar dua bulan. Kotoran kelinci sudah berubah menjadi pupuk kotoran kelinci yang siap digunakan sebagai media tanam. Aplikasinya bisa dicampur dengan tanah.
Membuat Pupuk Kotoran Kelinci Cair
Air kencing kelinci digunakan sebagai pupuk cair. Tentu dengan cara sama dengan pupuk padat, perlu fermentasi. Cara membuatnya dengan memasukkan air kencing kelinci dalam wadah bak atau tong, kemudian dicampur dengan tetes tebu atau gula. Di biarkan sekitar 2 – 4 minggu. Jangan lupa memberi lubang kecil pada tutup tong atau bak sebagai jalan keluarnya udara dari dalam tong. Aplikasi pupuk cair sangat mudah. Bisa digunakan waktu sebelum tanam untuk fermentasi media tanam. Atau waktu tanaman sudah tumbuh. Pupuk cair ini lebih cepat diserap tanaman. Untuk mendapatkan hasil maksimal, sebaiknya aplikasinya saat pagi sebelum matahari terbit, atau yang lebih bagus lagi sore hari sekitar jam empat. Tujuannya agar tidak terkena sinar matahari berlebih, sehingga mengurangi penguapan.
Cara mendapatkan kotoran kelinci bagaimana? Ini berdasarkan metode yang kami terapkan. Amati perilaku kelinci dalam kandang. Lihat di bagian mana kelinci buang kotoran dan kencing. Kelinci memiliki perilaku hidup bersih. Kencing dan buang kotoran di satu tempat. Biasanya di sudut-sudut kandang. Jika sudah tahu dimana kelinci biasa buang kotoran, letakkan wadah berupa nampan plastik di bawah kandang tepat dimana kelinci biasanya buang kotoran.
Kencing kelinci biasanya bercampur dengan kotoran (feses). Jika ingin mengambil air kencing saja berarti harus menuang pelan-pelan. Jika ingin hasil yang lebih bagus dan tanpa proses ribet untuk pemisahan, feses dan air kencing bisa langsung dibuat pupuk cair. Untuk aplikasi pupuk cair, jangan lupa melakukan pengenceran dengan air terlebih dahulu. Bisa dicoba dengan perbandingan 1 : 10 (pupuk cair : air). Atau bisa juga jumlah air dikurangi, namun jangan terlalu kental. Karena malah bisa mematikan tanaman.
Sebagai petani organik, memelihara kelinci menjadi opsi yang sangat bagus. Apalagi petani sayur organik. Sisa-sisa sayur akan bermanfaat sebagai pakan untuk kelinci. Sementara kotoran kelinci dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman. Kelinci juga bisa menambah penghasilan karena bisa dijual.
Mantab iki tulisane, Blog’e ketok rapi 🙂 Lanjutkan…
Belajar merapikan jeehh ??
Wahhh makasi infonyaaa
sayang untuk membuat pupuk dari kotoran bahan dan ukuran gak ada