Metode baru bercocok tanam yang sempat ngehits di perkotaan adalah hidroponik. Bercocok tanam yang hanya menggunakan media air sebagai pelarut unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Ada yang menganggap bahwa produk hidroponik sama dengan organik. Padahal, dalam aplikasinya, hidroponik menggunakan senyawa kimia sintetis untuk membuat pupuk yang akan dilarutkan dalam media air. Bagaimana jika ingin aplikasi hidroponik organik, apa bisa?

Yaps, mari coba dulu.

Sore itu saya datang ke rumah teman untuk silaturahmi. Sebut saja Mr C. Sama-sama punya hobi berkebun di pekarangan. Sering nyoba-nyoba buat metode bercocok tanam di lahan sempit, salah satunya hidroponik organik sederhana memanfaatkan barang-barang bekas. Dengan harapan bisa memaksimalkan lahan sempit di di sekitar rumah tapi free bahan sintetis dalam budidayanya.

Beberapa kali mencoba hidroponik organik sistem wick atau menggunakan sumbu sebagai media peresapan air sampai ke akar tanaman. Hasilnya banyak gagal dibanding berhasilnya.

Kali ini Mr C pantang menyerah dan mencoba menanam tomat ceri merah menggunakan hidroponik sistem wick. Coba perhatikan hasilnya di foto berikut.

Hidroponik organik

Tomat hasil hidroponik organik Mr C yang tumbuh dengan baik

Langkah-langkah menanam hidroponik organik rumahan ala Mr C sebagai berikut.

  • Menyiapkan alat dan bahan, antara lain: media hidroponik organik (sekam bakar, tanah humus, pupuk kompos/kandang), cetok, pot, kaleng cat, kain flanel, bibit, air.
  • Mencampurkan media tanam hidroponik organik yang terdiri dari tanah humus, arang sekam, pupuk kandang/kompos. Perbandingan yang digunakan bisa 1:1:1 atau dengan perbandingan sesuai keinginan. Aduk menggunakan cetok hingga benar-benar rata.
  • Memasang kain flanel yang sudah di potong memanjang pada bagian bawah pot. Fungsi kain flanel ini sebagai media peresapan air dari penampungan air ke media tempat tanaman tumbuh.
  • Memasukkan media tanam yang terdiri dari tanah humus, arang sekam dan pupuk ke dalam pot.
  • Memasukkan 3 biji tomat ceri jenis red pear ke dalam media tanam. Tunggu sampai sekitar seminggu. Jika semua biji tumbuh, maka dipilih satu saja yang paling bagus. Yang lain berarti dicabut saja.
  • Mengisi kaleng cat dengan air.
  • Meletakkan pot diatas kaleng cat dengan posisi kain flanel berada di air agar bisa meresap ke media tanam dalam pot sehingga bisa diserap tanaman.
  • Selalu cek kondisi air jangan sampai habis.
Hidroponik organik

Kondisi akar tanaman tomat hasil uji coba hidroponik organik dengan sistem Wick

Nah, kali ini Mr C berhasil membuat hidroponik organik sederhana sistem Wick, bahkan tomatnya sampai berbuah. Meski tidak sebagus kalau ditanam di tanah langsung, setidaknya ada peluang untuk membuat hidroponik yang bebas bahan kimia sintetis.

Beberapa kelebihan hidroponik organik adalah sebagai berikut.

  • Dapat digunakan sebagai alternatif bercocok tanam pada lahan sempit.
  • Tanpa menyiram tiap hari.
  • Bebas bahan kimia sintetis, sehingga sangat bagus dikonsumsi.
  • Biaya lebih murah dibandingkan hidroponik biasa. Nutrisi dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan dari lingkungan.

Dukung kami untuk terus menulis tentang agribisnis dan lingkungan, dengan cara membaca tulisan kami yang bisa dilihat di DAFTAR ISI. Jika bermanfaat silahkan di share. Bagi Anda yang ingin berbelanja di kami, bisa buka TOKO kami untuk melihat daftar harga produk kami.

Terima kasih ^_^