Mekanisasi pertanian menjadi kebutuhan primer, pokok, dan mendesak untuk segera direalisasikan di Indonesia. Mengingat jumlah petani kian hari kian menciut. Generasi muda jarang yang berminat masuk dalam lingkup usaha pertanian, meskipun orang tua mereka petani. Bahkan tak jarang lulusan pertanian yang beralih jadi pegawai bank atau sektor lain yang nylentang dari pertanian. Adanya mekanisasi pertanian tersebut diyakini dapat meningkatkan produksi pertanian dan menghemat biaya tenaga kerja.

Menurut KBBI, Mekanisasi merupakan usaha penggunaan tenaga mesin untuk mengganti tenaga manusia dan hewan.

Mekanisasi pertanian memang sudah dilakukan, namun masih dalam skala yang kecil. Beberapa contoh mekanisasi pertanian (mektan) antara lain penggantian sistem bajak sapi diganti traktor. Sistem panen padi yang biasanya menggunakan tenaga manusia dengan cara memukul-mukulkan bulir padi ke suatu alat khusus, diganti dengan mesin perontok padi. Masih banyak contoh lain terkait mekanisasi pertanian mulai penyiapan lahan hingga pasca panen.

Baca Juga: Nasib Petani Sebagai Pahlawan Pangan

Dikutip dari republika.co.id, menteri pertanian, Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa kemajuan pertanian bergantung pada litbang yang berperan sebagai peneliti termasmuk halnya menciptakan mesin penunjang pertanian. Lebih lanjut dijelaskan bahwa adanya mekanisasi ini dapat meningkatkan panen sekitar 10 persen, mengurangi kegagalan panen sekitar 10 persen, dan mampu menghemat biaya produksi sekitar 40 persen.

Mekanisasi Pertanian Mendesak Untuk Segera Dilakukan

(Hand traktor, sudah perlu di ganti dengan desain traktor baru: rabelan.co.uk)

Biaya yang terbesar petani adalah biaya tenaga kerja. Jika hanya mengandalkan tenaga manusia dan hewan, maka akan butuh waktu yang lebih lama dalam mengerjakan. Waktu yang lama tentu dibarengi dengan biaya yang besar. Hal tersebut yang sering membuat petani tekor, bahkan tak jarang yang terlilit utang.

Adanya mekanisasi pertanian dapat memancing generasi muda untuk terlibat dalam pertanian. Termasuk sarjana juga bisa lebih tertarik jadi petani. Mektan akan membuat pertanian serba mudah dan otomatisasi. Tidak seperti saat ini yang cenderung masih susah payah, kotor-kotoran dengan lumpur, berpanas-panasan, dan juga harus mau diterpa hujan sekalipun.

Berbeda jika pertanian dikonsep dengan mekanisasi. Membajak sawah bisa sambil dengerin musik pake headset. Menanam padi tanpa harus terkena lumpur. Memanen padi juga tidak perlu kepanasan. Sekarang hanya perlu desain alat dengan masing-masing fungsinya yang bebas dari kata tani itu susah.

mekanisasi pertanian mendesak untuk segera dilakukan

(Ilustrasi desain traktor modern: swexim.com)

Terobosan tentang mektan tersebut akan mampu merubah kondisi pertanian dari yang marjinal menuju modern. Jika pertanian sudah modern, maka harapan terbesar adalah terciptanya swasembada pangan dan tentunya swasembada tersebut dari petani lokal saja tanpa ada swasembada import.